Telah disinggung sebelumnya bahwa hingga saat ini manusia belum ada yang mampu melihat partikel terkecil
dari zat secara langsung maupun dengan bantuan alat mikroskop tercanggih sekalipun. Dengan demikian, bentuk atom itu belum pernah ada yang mengetahuinya. Berdasarkan berbagai fenomena yang ada, John Dalton (1766–1844) yang merupakan seorang guru kimia dari Inggris, pada 1808 mengajukan pemikiran tentang partikel terkecil yang menyusun materi tersebut. Adapun intisari dari pemikiran John Dalton mengenai atom tersebut, yaitu:
a. Setiap unsur terdiri atas partikel-partikel terkecil yang tak dapat dibagi-bagi lagi, disebut atom.
b. Semua atom dari unsur yang sama memiliki ukuran dan massa yang sama. Atom-atom dari unsur yang berbeda memiliki massa yang berbeda pula. Dengan demikian, banyaknya macam atom sama dengan banyaknya macam unsur.
c. Atom-atom tidak dapat dirusak. Atom-atom tidak dapat dimusnahkan atau diciptakan melalui reaksi kimia.
d. Melalui reaksi kimia, atom-atom dari pereaksi akan memiliki susunan yang baru dan akan saling terikat satu sama lain dengan rasio atau perbandingan bilangan tertentu.
b. Semua atom dari unsur yang sama memiliki ukuran dan massa yang sama. Atom-atom dari unsur yang berbeda memiliki massa yang berbeda pula. Dengan demikian, banyaknya macam atom sama dengan banyaknya macam unsur.
c. Atom-atom tidak dapat dirusak. Atom-atom tidak dapat dimusnahkan atau diciptakan melalui reaksi kimia.
d. Melalui reaksi kimia, atom-atom dari pereaksi akan memiliki susunan yang baru dan akan saling terikat satu sama lain dengan rasio atau perbandingan bilangan tertentu.
Pemikiran dari Dalton mengenai atom di
atas dikenal dengan istilah model atom Dalton. Dengan pemikiran Dalton
mengenai atom tersebut maka dapat dikatakan bahwa beragam (ribuan bahkan
sampai jutaan) zat-zat yang ada di alam sebenarnya berasal dari
partikel-partikel terkecil unsur (atom) yang jumlahnya relatif sangat
sedikit (lihat jumlah macam unsur yang terdapat dalam sistem periodik
unsur).
Dalam gambar-gambar yang terdapat dalam
buku-buku kimia seringkali atom dari unsur yang berbeda diberi warna
yang berbeda. Misalnya, warna atom karbon diberi warna hitam sementara
atom oksigen diberi warna merah, seperti ditunjukkan pada Gambar 7.2.
Pewarnaan ini bukanlah warna dari atom itu sendiri. Pewarnaan yang
berbeda hanya untuk menunjukkan bahwa atom tersebut berasal dari unsur
yang berbeda. Harus diingat bahwa atom-atom dalam keadaan menyendiri
atau tunggal tidak memiliki sifat-sifat tertentu, seperti warna, wujud,
massa jenis, daya hantar listrik, titik didih, titik leleh, dan
sebagainya. Sifat-sifat itu baru muncul jika atom-atom dalam jumlah
besar bergabung membentuk kumpulan atom dengan cara-cara tertentu,
contohnya
adalah grafit dan intan. Kedua zat tersebut memiliki sifat yang berbeda, intan sangat keras dan tembus pandang, sedangkan grafit bersifat lunak, hitam, dan tidak tembus pandang. Kedua zat tersebut memiliki sifat yang berbeda, namun keduanya dibentuk oleh atom dari unsur yang sama, tetapi dengan cara-cara berikatan yang berbeda. Atom yang dimaksud di sini adalah atom karbon. Jika keduanya dibakar maka kedua zat tersebut akan menghasilkan zat yang sama, yaitu karbon dioksida (CO2).
adalah grafit dan intan. Kedua zat tersebut memiliki sifat yang berbeda, intan sangat keras dan tembus pandang, sedangkan grafit bersifat lunak, hitam, dan tidak tembus pandang. Kedua zat tersebut memiliki sifat yang berbeda, namun keduanya dibentuk oleh atom dari unsur yang sama, tetapi dengan cara-cara berikatan yang berbeda. Atom yang dimaksud di sini adalah atom karbon. Jika keduanya dibakar maka kedua zat tersebut akan menghasilkan zat yang sama, yaitu karbon dioksida (CO2).
Secara umum, dapat dikatakan bahwa cara atom-atom berikatan ikut menentukan sifat dari zat yang dibentuk. Dalam grafit, terlihat pada Gambar 7.3, bahwa atom-atom karbon membentuk lapisan-lapisan tersendiri. Dalam setiaplapisan, satu atom karbon memiliki tiga atom yang berdekatan (bertetangga). Sementara dalam intan, atom-atom tersusun lebih rapat, satu atom karbon dikelilingi oleh empat atom karbon.
Gambar 7.3 Grafit dan intan beserta model susunan atom-atomnya. |
Unsur-unsur logam seperti natrium,
kalsium, tembaga, emas, dan besi dalam keadaan bebasnya atau tidak
bersenyawa dengan unsur lain, tersusun atas partikel terkecil materi
yang termasuk ke dalam golongan atom. Jadi, sepotong logam besi disusun
oleh atom-atom besi yang memiliki struktur atau pola tertentu (lihat
Gambar 7.4).
Selain unsur logam, ada juga unsur-unsur
bukan logam yang dalam keadaan bebasnya (dalam keadaan tidak bersenyawa
dengan unsur lain) tersusun atas atom-atom. Misalnya, unsur-unsur dari
golongan gas mulia helium (He), neon (Ne), argon (Ar), kripton (Kr),
xenon (Xe), dan radon (Rn). Carilah informasi tentang unsur-unsur yang
kamu kenal yang dalam keadaan bebasnya tersusun atas atom-atom.
Untuk mempermudah mempelajari tentang sifat-sifat unsur dan senyawanya, para ahli kimia menyusun unsurunsur dalam suatu sistem periodik unsur. Sistem periodik unsur merupakan suatu tabel yang berisi daftar semua unsur yang sudah dikenal atau diketahui keberadaannya. Pada tabel sistem periodik unsur, tercantum 118 macam unsur yang sudah berhasil diidentifikasi keberadaannya oleh para ahli. Unsur-unsur tersebut berada dalam keadaan bebas ataupun senyawanya di alam bahkan juga unsur-unsur yang hanya ada di laboratorium saja.
Setiap kolom dalam sistem periodik unsur diberi istilah golongan. Dalam setiap golongan hanya terdapat satu
golongan unsur. Dalam satu golongan, unsur-unsur akan disusun sesuai dengan kenaikan nomor massa. Unsur-unsur golongan utama diberi tambahan simbol A di belakang nomor golongannya, misalnya IA, IIA, IIIA, dan seterusnya (perhatikan Gambar 7.5).
Gambar 7.5 Sistem periodik unsur, terdapat 8 golongan A dan 8 golongan B serta 7 periode. |
Beberapa golongan utama mendapat sebutan
khusus. Unsur-unsur yang terdapat dalam golongan utama pertama (IA),
seperti litium (Li) dan natrium (Na) disebut unsurunsur golongan logam
alkali (hidrogen bukan logam sehingga tidak termasuk logam alkali).
Golongan utama kedua (IIA), seperti berilium (Be) dan magnesium (Mg)
disebut unsurunsur logam alkali tanah. Unsur-unsur yang terdapat dalam
golongan utama ketujuh (VIIA), seperti fluor (F) dan klor (Cl) disebut
unsur-unsur golongan halogen. Adapun unsur-unsur yang terdapat dalam
golongan utama kedelapan (VIIIA), seperti helium (He) dan neon (Ne)
disebut unsur-unsur golongan gas mulia.
Setiap baris sistem periodik dimulai
dengan unsur logam alkali dan berakhir dengan unsur gas mulia.
Unsur-unsur yang merupakan satu golongan akan ditemukan kembali sifat
atomnya secara periodik dalam setiap baris. Oleh karena itu, baris dalam
sistem periodik unsur disebut periode. Periode pertama hanya terdiri
atas dua macam unsur, yaitu hidrogen dan helium. Berbeda dengan cara
penulisan golongan yang memakai huruf Romawi, nomor periode ditulis
dengan angka 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7. Dalam sistem periodik unsur,
setiap unsur ditulis dalam bentuk lambang unsur disertai dengan
identitas yang dimiliki unsur tersebut, yaitu berupa nomor atom dan
nomor massa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar